Oleh: Ummi Sulis (Guru SD Negeri 3 Pulau Besar) 6 Desember 2025, 14:00 WIB
Abang Zaki sedang asyik menyelesaikan soal matematikanya saat Adek lewat. Rasa penasaran Adek membuatnya mendekat, padahal sudah bersiap akan berangkat ke sekolah.
"Apa sih, Bang, dari tadi kayak sibuk aja," tanya Adek.
"Oh, mau tau aja, gak ada apa-apa," jawab Abang Avicenna. Dia menutupi tulisannya.
"Halah, ngerti, aku, ngerjain PR matematika semalam," cibir Adek.
"Itu tau, masih nanyak aja." Abang ikut mencebikkan bibirnya.
"Ish, judes amat. Cepetan lho, Ummi sudah mau berangkat." tegas Adek.
"Udah kok, tinggal masukkan ke dalam tas." Jadi orang kok gak sabaran amat!" geruta Abang, kemudian dia pergi ke rak sepatu untuk menyiapkan sepatu dan kaos kakinya
"Udah pada siap, ya?" Tiba-tiba Ummi menghampiri kedua beradik itu. " Sarapannya dihabiskan gak?" tanya Ummi lagi.
"Udah, kok, Mi. Abang tadi yang tak bilangin cepetan. Abang ngerjain PR." Adek mengadu
"Hmmm, gak diselesaikan semalam, Bang?" tanya Ummi. Kemudian berlalu ke garasi untuk mengeluarkan motor.
"Semalam keburu ngantuk, Mi. Kata Ummi kan kalau ngantuk tidur aja, jangan dipaksa. Nah, pas masih ada satu soal lagi, udah gak kuat untuk melek. Tidur deh. Pagi ini baru diselesaikan, alhamdulillah," jelas Abang pada Ummi.
Hari Rabu pakaian seragam para guru adalah putih hitam. Begitupun Ummi dan Abi, mereka mengenakan seragam putih hitam juga. Tampak Abi mengeluarkan motor juga.
"Yo, ikut, gak?" tanya Abi pada anak-anak.
Adek langsung naik, Abang menyusul kemudian. Ummi mengunci pintu dahulu baru naik ke motor. Abang dan Adek sekolah bareng Abi, sedangkan Ummi di sekolah yang berbeda
"Dadah, Ummi," ujar Adek sambil melambaikan tangannya.
"Ya, hati-hati di jalan." Ummi pun berlalu.
Dalam perjalanan
"Bi, kenapa sih kalau Rabu para pegawai memakai seragam eek cicak?" Tiba-tiba Adek bertanya.
"Lah, kok seragam eek cicak, Dek?" Abi bertanya balik. Dalam hatinya mungkin berkata, ada-ada aja Adek ni.
"Eek cicak kan warnanya putih hitam, Bi, hehe," jawab Adek sambil cekikikan.
"Iya sih, kayak kotoran cicak," ujar Abi ikutan tersenyum.
"Tuh, kan, Abi sendiri ngakuin kalau kayak eek cicak." Adek memandangi spion motor yang tercetak wajah Abi yang sedang tersenyum.
"Kotoran, Dek, bukan eek. Beda loh, kotoran sama eek." Abang menimpali obrolan dua beranak itu.
"Iya, bener sekali, Abang." Abi ngacingin jempol tangan kiri. Kalau jempol tangan kanan yang diacungkan, nanti gas motornya jadi gak stabil.
" Jelasin, Bi, bedanya," pinta Abang.
"Kotoran itu kan ada eek, ada pipis. Nak kalau cicak itu kan kotorannya putih hitam kayak seragam Abi ini," jelas Abi sambil terkikik geli.
"Ya, sekalian aja, Bi, disebut eek. Emang warna putih dan hitam itu beda ya?" kepo Adek.
"gabungan dari feses atau eek bahasa Adek itu pada bagian hitam, yang merupakan sisa makanan tercerna dan urin pada bagian putih, yaitu endapan asam urat atau garam amonia yang dikeluarkan bersamaan karena cicak hemat air. Ini juga mirip reptil lain, menjadikannya unik dan tidak berbau pesing menyengat seperti pipis mamalia," jelas Abi.
"Oh, gitu, ya." Adek pun manggut-manggut paham. Ternyata warna putih hitam itu adalah kotoran yang disebut-sebut gabungan pipis dan eeknya.
Tiga beranak itu pun sampai di halaman sekolah. Abang dan Adek turun dari motor, mencium tangan Abi, dan berlari menuju kelas masing-masing.
Terimakasih sudah memberikan masukan dan saran
EmoticonEmoticon