Oleh: Jemi Batin Tikal (Penyair/Sastrawan)
Senin, 27 Juli 2024, 9:50 WIB
![]() |
Ilustrasi |
masa lalu membatu di ceruk karang
ditafsir sembarangan gemuruh laut
ada getir tak terusir pada pasir
yang disapu gelombang
angin terhenti
seumpama kata-kata patah di lidah
cinta bagai rating kering
mudah patah dan jatuh ke tanah
biji-bijian gagal berkecambah
musim begitu sulit
kemarau tak mampu dihalau
rindu mejelma api
dan aku ilalang kering
yang habis dilahapnya
segenap yang berupa kayu jadi abu
semua yang bermula
dari tanah jadi debu
dan yang mengakar padanya
menguning layu
segala yang berarti aku,
mencintaimu.
Terimakasih sudah memberikan masukan dan saran
EmoticonEmoticon