Oleh: Agustian Deny Ardiansyah
Opini, Senin 6 Februari 2023, 07:16 WIB
Masih ingatkah dengan film laskar pelangi? film yang mengisahkan tentang sepuluh pemuda dan seorang guru bernama Ibu Muslimah.
Film Laskar Pelangi selain menceritakan kisah hidup tokoh juga berisi tentang pengenalan alam dan budaya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kepada masyarakat.
Setelah bumming film laskar pelangi.
Pulau Bangka Belitung terkhusus Pulau Belitung menjadi sihir.
Karena mendatangkan wisatawan baik dari dalam negri maupun luar negri untuk mengunjungi setiap lokasi dalam pembuatan film laskar pelangi.
Sihir itulah yang kemudian membuka mata masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tentang potensi alam dan budaya yang mereka miliki.
Potensi alam dan budaya yang bisa dijadikan suatu nilai tambah untuk menggerakan ekonomi selain terus merusak alam.
Secara perlahan film Laskar Pelangi merubah pola pikir masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tentang cara-cara pemenuhan ekonomi selain dari sektor pertambangan timah.
Bahkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setelah bumming film Laskar Pelangi.
Mencoba mempromosikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan mengenalkan berbagai potensi lokal berupa alam dan budaya yang dikemas dalam sebuah paket wisata yang kita kenal dengan jargon ”Visit BaBel”.
Semangat pembaharuan tersebut kemudian dituangkan dalam visi pembangunan jangka menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berbunyi.
Terwujudnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mandiri, maju, berkeadilan, dan berdaya saing berbasis potensi lokal.
Hal tersebut menunjukan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus bisa membangun kemandirian daerah dengan mengandalkan seluruh potensi lokal yang ada di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Potensi lokal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai suatu daerah tidak kalah jika dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia.
Pantai, adat istiadat, potensi alam (pertambangan timah dan perkebunan sahang/lada), makanan khas daerah, berbagai aktivitas kerajinan masyarakat, dan situs penting yang bernilai sejarah tinggi tersebar hampir diseluruh wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Potensi tersebut jika dapat dikelola oleh pemerintah daerah secara profesional dan baik bisa menggerakan roda ekonomi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dewasa ini hampir setiap daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sedang berjuang memberdayakan potensi lokal yang mereka miliki.
Dewasa ini hampir setiap daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sedang berjuang memberdayakan potensi lokal yang mereka miliki.
Sebut saja Kabupaten Bangka Selatan yang mulai intensif melakukan penataan potensi wisata menjadi obejek wiata baru yang bisa menarik wisatawan untuk datang ke Kabupaten Bangka Selatan.
Upaya-upaya tersebut dimulai dengan :
(1) memberi zonasi pada penambangan timah, (2) penataan objek wisata baru baik berupa alam dan budaya, (3) penataan aset dan trenmark baru dengan pembuatan pendestrian dan (4), penataan UKM khas Kabupaten Bangka Selatan untuk menjadi pembeda dari daerah lain.
Pertanyaannya?.
Bagaimana kita mengelola potensi lokal alam dan budaya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk membangun ekonomi daerah?.
Penulis berupaya menawarkan suatu paradigma tentang pengelolaan potensi alam dan budaya dengan menggunakan konsep ekowisata bebasis OVOP dan Probisnis.
Paradigma ini berusa menggiring opini tentang pembangunan ekonomi daerah dengan mengembangkan potensi alam dan budaya.
Pengembangan itu kedepan tidak berorientasi untuk menambah alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi rusak.
Tapi menyeimbangkan kegiatan wisata dengan lestarinya alam dan budaya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ekowisata secara bahasa dapat diartikan sebagai pemanfaatan lingkungan alam sebagai tempat wisata dengan karakteristik wilayah yang masih asli.
Ekowisata secara bahasa dapat diartikan sebagai pemanfaatan lingkungan alam sebagai tempat wisata dengan karakteristik wilayah yang masih asli.
Namun lebih dari itu, ekowista tidak hanya megajarkan tentang keunikan alam di berbagai wilayah.
Ekowisata juga mengajarkan tentang bagaiman kita mengharagai keunikan alam tersebut dengan terus menjaganya selain kita bisa menikmatinya.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai pulau dengan garis pantai yang panjang serta keunikan alam lainya dan budayanya.
Bisa menjadi aset berharga dalam pengelolaan pariwisata untuk menjadi brending kepada turisem/pelancong baik manca negara maupun dalam negri dengan konsep ekowisata.
Konsep ekowista dalam pengelolaan potensi alam dan budaya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurut penulis harus memiliki.
Konsep ekowista dalam pengelolaan potensi alam dan budaya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurut penulis harus memiliki.
(1) komitmen masyarakat yang dijadikan tempat wisata ekologi untuk mulai menjaga alam lingkungan tempat mereka tinggal menjadi kembali pada fungsinya (tidak merusaknya).
(2) pendampingan kepada masyarakat tentang pengelolaan wisata ekologi.
(3) pembangunan sarana dan prasarana yang mendukung serta harus taat pada keunikan lingkungan (pembangunan yang tidak merusak fungsi asli alam).
(4) pembangunan brending tentang konsep yang ingin ditawarkan pada turis baik dalam negri maupun luar negri (pastinya harus berbeda dengan daerah lain).
(5) pengenalan dan pemasaran tentang konsep ekowista pada khayalak umum.
Setelah terbentuk konsep ekowista yang kuat, selanjutnya kita harus memiliki modal keunikan/kekhasan yang bisa kita gali untuk melengkapi ekowista yang telah kita buat.
Keunikan tersebut bisa kita gali dengan menjewantahkan OVOP (One Village One Product) kedalam aktivitas ekowista.
Kenapa demikian?, karena Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi yang menjanjikan dalam pengembangan produk OVOP.
Sebut saja kripik telur cumi yang mungkin satu-satunya di Indonesia, Batu Satam, anyaman resam, akar bahar, madu hitam, tenun cual.
Kemudian budaya atau jasa yang bisa kita sandingkan dengan kerajianan tadi adalah tari dambus, budaya nganggung, atau aktivitas kuliner lainya seperti lempah kuning dan atau kuliner khas lainya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Setalah kepadupadanan anatara ekowisata berbasis OVOP bisa terbentuk, maka tugas pemerintah daerah selanjutnya adalah membangun kawasan yang probisnis (pro investasi).
Tentunya hal itu bukan berarti membuka selebar-lebarnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada kegiatan investasi atau kegiatan bisnis lainya yang memiliki kemungkinan memiliki ancaman terhadap kehidupan ekonomi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Probisnis disini adalah pemerintah daerah bisa memfasilitasi kegiatan dalam mendorong pengelolaan alam dan budaya dengan konsep ekowista berbasis OVOP.
Hal tersebut dilakukan dengan cara:
Hal tersebut dilakukan dengan cara:
(1) menyediakan informasi bagi penggiat usaha pengembangan ekowisata berbasis OVOP mengenai berbagai hal tentang seluk beluk kegiatan tersebut
(2) memberi kepastian dan kejelasan kebijakan dalam mendorong sektor ekowisata berbasis OVOP.
(3) mendorong sektor jasa dan perdagangan dengan mulai menyasar pada infrastruktur bangun pada kota utama sebagai jembatan menuju pada pengelolaan ekowisata berbasis OVOP.
(4) meingkatkan daya saing dan kreatifitas penggiat ekowisata berbasis OVOP dengan berbagai latihan dan bantuan yang terus dipantau dan didampingi.
(5) membuka ruang yang mendorong kegiatan ekonomi yang menyebar dari pusat kota menuju daerah-daerah yang mengembangkan ekowisata berbasis OVOP.
Rentetan uraian di atas bertujuan melakukan pengelolaan terhadap potensi alam dan budaya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung utuk meningkatkan ekonomi daerah.
Rentetan uraian di atas bertujuan melakukan pengelolaan terhadap potensi alam dan budaya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung utuk meningkatkan ekonomi daerah.
Hal tersebut perlu dicoba dan dilakukan.
Mengingat, setiap Kabupaten di Bangka Belitung sedang menata industri pariwisata di wilayahnya masing-masing.
Sehingga penting untuk mengimprovisasi potensi alam dan budaya dengan mengedepankan pengelolaan ekowista berbasis OVOP dan probisnis.
2 comments
Slogan asak Kawa pasti pacak, patut diangkat sebagai slogan yang memotivasi masyarakat Basel....bersama kita bisa
asak kawa kite pacak men kawa pasti cikar
Terimakasih sudah memberikan masukan dan saran
EmoticonEmoticon