Serial Abang-Adek: Mengapa Ummi Suka Warna Putih?

- 13.28
advertise here

Oleh: Ummi Sulis (Guru SD Negeri 3 Pulau Besar)
27 September 2025, 13:28 WIB 

Sepeda Listrik Warna Putih 
(Sumber: oto.com)
Langit cerah, anak-anak keluar rumah untuk menerbangkan layangan. Tampak mereka berlarian demi membuat layangan itu terbang meninggi. Abang dan Adek tak ketinggalan.

"Pegang yang kenceng, Dek, biar Abang lari menerbangkannya," perintah Abang.

"Ya, udah, ni, satu dua tiga ... lari, Bang," teriak Adek bersemangat.

"Wah, tinggi, terus ... terus ... makin tinggi!" teriak Abang pada layangannya, seakan ia makhluk hidup yang sedang menuruti perintah tuannya.

"Hadeh, mulai lagi deh, ngomong sama benda mati. Bang, emang layangannya ndengerin, gitu?" tanya Adek sambil mengernyit bingung diikuti langkah kaki kecilnya berlari mengikuti Abang mengulurkan benang layangan.

"Ih, sewot. Ini biar ada kedekatan batin, gitu," cibir Abang.

"Hahaha, apa itu batin? Oh, iya, pernah denger kalimat itu. luka batin, tekanan batin, sekarang kedekatan batin. Batin itu ubi, ya? Kakek bilang, ubi batin itu enak," cerocos Adek.

"Ih, tahunya cuma makanan aja! Batin itu jiwa, semacam perasaan!" jelas Abang sewot.

"Oh, gitu. Ya ... ayo mainkan batinnya."

"Apalah mainkan batin, dasar koclok. Yeey, akhirnya terbang tinggi juga!" Abang Avicenna kegirangan.

Begitu tinggi, layangan dibiarkan saja dengan diberi pemberat pada tempat benangnya. Kedua beradik itu pulang karena sudah siang. Tiba di rumah, sudah ada sepeda listrik baru bertengger di depan teras.

"Wah, sepeda listrik baru," ujar Abang senang.

"Asyik, bisa jalan-jalan gak capek nggoes. Tapi koq putih warnanya? Padahal putih kan cepat kelihatan kotor," komen Adek sedih melihat warnanya yang putih.

Itu bukan putih, Dek, tapi biru muda, atau biru telur asin itu loh," jelas Abang Avicenna.

"Telur asin kan putih, Bang," bantah Adek.

"Ya, enggaklah, putih itu baju seragam kita hari Senin sama Selasa," jelas Abang.

Ya, telur asin kayak itu jg, putih, sama kayak warna sepeda ini," jengkel Adek.

Tetiba Ummi muncul dan bingung melihat pertikaian kedua kakak beradik itu.

"Kenapa perang mulut, ni?" tanya Ummi.

"Mi, koq Ummi suka warna putih, sih, sepedanya?" tanya Adek.

"Sepeda itu bukan Putih, Dek, bener kata Abang, warnanya biru telur asin, " jelas Ummi.

"Ini warna apa, Dek?" Abang menunjukkan warna baby pink yang soft, hingga terlihat seperti agak putih terlihat.

"Putih juga, itu," jawab Adek.

"Mi, koq Adek bilangnya putih semua, sih?"bingung Abang.

" Ya, di mata Adek semua warna yang disebutkan itu, terlihat putih," jawab Adek sedih.

"Ya, Dek, jangan berkecil hati, ya, kemungkinan Adek tidak dapat melihat warna tertentu. Keadaan ini biasanya disebut buta warna ."

"Koq, bisa, Mi?" tanya Abang.

"Kakek kan buta warna, tapi yang merah-hijau. Gak bisa membedakan hijau dan merah." Ummi menerangkan tentang buta warna.

"Berarti Adek?" tanya Abang penasaran.

"Kemungkinan, ya, nurun dari Kakek," jelas Ummi.

"Buta warna itu apa, Mi?" tanya Adek sedih.

"Buta warna itu kondisi kurangnya kemampuan untuk membedakan warna-warna tertentu, di mana kondisi ini sering diturunkan. Penyebab lainnya termasuk penyakit mata atau obat-obatan tertentu. Pria lebih banyak terkena daripada wanita," jelas Ummi

"Buta itu gak bisa melihat, berarti warna itu dak bisa dilihat dengan jelas, ya, alias melihatnya seperti yang dialami Adek, warna agak putih dibilanginnya putih?" tanya Abang.

"Iya, Bang, mungkin adek mengalami kondisi ini, makanya warna-warna terang dibilangnya putih," jelas Ummi lagi.

"Terus gimana, Mi? " Adek menangis

"Ya, gak apa-apa, Dek, semua makhluk itu ada kekurangan dan kelebihannya. Kita fokus pada kelebihannya saja. Kekurangannya dijadikan untuk penyemangat. Jangan bersedih hati, ya," bujuk Ummi.

"Ada gak, Mi, caranya biar bisa nengok warna yang kayak dibilangin Abang itu?" tanya Adek balik.

"Kita periksa ke dokter mata dulu. Siapa tahu ada solusi dengan mengenakan kaca mata khusus untuk buta warna." Ummi membelai pucuk kepala bungsunya itu sebagai tanda menguatkan.

"Iya, Mi, nanti periksa mata, ya." Adek tersenyum tetapi terlihat duka.

Seperti kita ketahui, buta warna itu ada berbagai penyebabnya, salah satunya adalah dari garis keturunan. Bila seorang wanita yang membawa gen buta warna, maka saat mempunyai anak laki-laki, ada salah satunya yang positif buta warna. Jadi, buta warna karena genetika tidak dapat disembuhkan.

1 comments:

Terimakasih sudah memberikan masukan dan saran
EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search

Catatan: