Oleh: Agustian Deny Ardiansyah
Opini, Jum'at 27 Januari 2023, 05:36 WIB
![]() |
Suasana pagi di Pangkalpinang |
Bumi merupakan bagian dari galaksi bima sakti yang terbentuk sekitar 4,54 milyar Tahun yang lalu melaui suatu ledakan titik tunggal yang disebut dengan Big Bang.
Ledakan tersebut membentuk sistem tata surya yang terdiri dari satu bintang yang disebut Matahari dan delapan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Sartunus, Uranus, dan Neptunus.
Bumi merupakan satu dari delapan planet yang memiliki rancangan planet paling sempurna di antara planet lainya.
Bumi menempati uratan ke tiga dimana letak tersebut memberikan arti tidak terlalu jauh dari matahari dan tidak terlalu dekat dengan matahari.
Bumi juga memiliki daya gravitasi yang tidak terlalu besar atau terlalu lemah sehingga dapat mengikat gas-gas yang berada di atmosfer dan memungkinkan munculnya kehidupan tingkat tinggi.
Bumi merupakan satu dari delapan planet yang memiliki rancangan planet paling sempurna di antara planet lainya.
Bumi menempati uratan ke tiga dimana letak tersebut memberikan arti tidak terlalu jauh dari matahari dan tidak terlalu dekat dengan matahari.
Bumi juga memiliki daya gravitasi yang tidak terlalu besar atau terlalu lemah sehingga dapat mengikat gas-gas yang berada di atmosfer dan memungkinkan munculnya kehidupan tingkat tinggi.
Ilmuan berpendapat, bumi mengalami beberapa fase sebelum terbentuk pada kondisi sekarang.
Bumi merupakan rangkaian keseimbangan yang terbentuk secara berkesinabungan atara semua elemen yang terbentuk ketika fase awal pembentukannya, yaitu tanah, air, dan udara.
Elemen tersebut saling mengikat hingga membentuk siklus global yang secara terus menerus membentuk kondisi lingkungan bumi.
Bumi pada fase awal hanya berupa jajaran gunung berapi aktif sehingga tidak nampak kehidupan berarti.
Gunung berapi merupakan bagian alam yang berfungsi menghamburkan berbagai bebatuan yang muncul dari kedalaman, retak, hancur atau menyebar.
Menjadi butir-butiran kecil dan menjadi bagian dari proses pelapukan untuk membentuk komposisi dasar tanah di bumi.
Gunung berapi pada fase awal juga menghasilkan asap yang membentuk atmosfer bumi.
Atmosfer yang pekat, tebal, dan penuh dengan uap air serta karbondioksida.
Uap air mengembun dan terjatuh menjadi hujan besar, dengan jarak yang tepat dengan matahari tidak terlalu jauh tidak terlalu dekat, bumi memiliki keseimbangan sempurna untuk menyimpan air dalam bentuk cair.
Lingkaran air bumi adalah proses pembauran terus-menerus yang disebut dengan siklus hidrologi, yaitu air jatuh, air menguap, awan, hujan, mata air, sungai, laut, samudra, gletser.
Siklus hidrologi tersebut tidak pernah hancur sehingga selalu ada jumlah air yang sama di bumi.
Hal tersebut memberi arti, semua spesies di bumi telah meminum air yang sama selama fase pembentukan bumi hingga sekarang.
Air merupakan komponen dasar alam yang dapat menabrak batasan-batasan serta dapat mengeluarkan kandungan mineral dari batuan bumi.
Mineral tersebut kemudian terbawa oleh aliran air dan terkosentrasi di laut sehingga membuat air laut menjadi asin.
Lalu, bagaimana kehidupan menjadi ada? bila tidak ada oksigen? Kehidupan primitif sudah muncul sejak bumi masih panas yang disebut dengan Archeobakteria dan cynobakteria.
Mereka memiliki kemampuan mengubah cahaya matahari dan menangkapnya menjadi tenaga.
Mereka merupakan nenek moyang yang penting untuk semua spesies tumbuhan dan menjadi bagian peting dalam mengubah takdir bumi.
Tumbuhan hidup dari tenaga matahari yang membuatnya bisa memecahkan molekul air dan mengambil oksigennya untuk mengisi udara.
Lalu, bagaimana karbondioksida yang meracuni atmosfer?.
Karbondioksida dikurung oleh debu-debu bumi, dimana diserap oleh mikro organisme yang menumbuhkan cangkang dengan menyerap karbon atmosfer yang sekarang larut di dalam air laut.
Karbondioksida juga terkurung dalam tumbuhan, dimana tersimpan secara rapi selagi tidak terbakar.
Berkat peran mereka, karbondioksida di atmosfer menghilang sehingga memunculkan kehidupan lain di bumi.
Mesin dari kehidupan ini adalah sambungan yang semuanya terhubung dan tak ada yang sendirian, air dan udara tak terpisahkan tapi bergabung dalam kehidupan kita di bumi untuk berbagi segalanya.
Algea yang mewarnai laut dan tumbuhan yang terhampar di seluruh daratan menghasilkan oksigen yang ditangkap oleh paru-paru kita dan mahluk hidup lainya di bumi.
Bumi menghitung waktu dalam milyaran tahun untuk menumbuhkan pepohonan yang menghasilkan kayu serta dedaunan, dimana ketika hancur berubah menjadi campuran air dan mineral Tanah.
Tanah penuh dengan kegiatan mikro organisme yang menghasilkan humus serta zat kehidupan, sehingga membuat lapisan tanah menjadi subur dan menghasilkan kehidupan baru di permukaannya.
Apa yang kita ketahui tentang kehidupan di bumi? berapa spesies yang kita ketahui? apa yang kita tahu tentang ikatan yang menghubungkan setiap mahluk hidup dibumi?.
Bumi adalah keajaiban kehidupan yang tetap menjadi misteri.
Pertanyaan dan pernyataan tersebut memberi arti, kehidupan bumi bergantung pada keseimbangan dimana setiap mahluk memiliki perannya sendiri dan muncul karena keberadaan mahluk hidup lain.
Oleh karena itu, kita sebagai mahluk berakal harus selalu hidup selaras dan seimbang dengan alam.
Allah SWT berfirman, demi langit yang mengandung hujan dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan (QS Ath Thaariq:11-12).
Ayat tersebut menegaskan bahwa langit merupakan tempat hujan terjadi, namun proses yang mengawali terjadinya hujan tidak begitu saja.
Gunung berapi pada fase awal juga menghasilkan asap yang membentuk atmosfer bumi.
Atmosfer yang pekat, tebal, dan penuh dengan uap air serta karbondioksida.
Uap air mengembun dan terjatuh menjadi hujan besar, dengan jarak yang tepat dengan matahari tidak terlalu jauh tidak terlalu dekat, bumi memiliki keseimbangan sempurna untuk menyimpan air dalam bentuk cair.
Lingkaran air bumi adalah proses pembauran terus-menerus yang disebut dengan siklus hidrologi, yaitu air jatuh, air menguap, awan, hujan, mata air, sungai, laut, samudra, gletser.
Siklus hidrologi tersebut tidak pernah hancur sehingga selalu ada jumlah air yang sama di bumi.
Hal tersebut memberi arti, semua spesies di bumi telah meminum air yang sama selama fase pembentukan bumi hingga sekarang.
Air merupakan komponen dasar alam yang dapat menabrak batasan-batasan serta dapat mengeluarkan kandungan mineral dari batuan bumi.
Mineral tersebut kemudian terbawa oleh aliran air dan terkosentrasi di laut sehingga membuat air laut menjadi asin.
Lalu, bagaimana kehidupan menjadi ada? bila tidak ada oksigen? Kehidupan primitif sudah muncul sejak bumi masih panas yang disebut dengan Archeobakteria dan cynobakteria.
Mereka memiliki kemampuan mengubah cahaya matahari dan menangkapnya menjadi tenaga.
Mereka merupakan nenek moyang yang penting untuk semua spesies tumbuhan dan menjadi bagian peting dalam mengubah takdir bumi.
Tumbuhan hidup dari tenaga matahari yang membuatnya bisa memecahkan molekul air dan mengambil oksigennya untuk mengisi udara.
Lalu, bagaimana karbondioksida yang meracuni atmosfer?.
Karbondioksida dikurung oleh debu-debu bumi, dimana diserap oleh mikro organisme yang menumbuhkan cangkang dengan menyerap karbon atmosfer yang sekarang larut di dalam air laut.
Karbondioksida juga terkurung dalam tumbuhan, dimana tersimpan secara rapi selagi tidak terbakar.
Berkat peran mereka, karbondioksida di atmosfer menghilang sehingga memunculkan kehidupan lain di bumi.
Mesin dari kehidupan ini adalah sambungan yang semuanya terhubung dan tak ada yang sendirian, air dan udara tak terpisahkan tapi bergabung dalam kehidupan kita di bumi untuk berbagi segalanya.
Algea yang mewarnai laut dan tumbuhan yang terhampar di seluruh daratan menghasilkan oksigen yang ditangkap oleh paru-paru kita dan mahluk hidup lainya di bumi.
Bumi menghitung waktu dalam milyaran tahun untuk menumbuhkan pepohonan yang menghasilkan kayu serta dedaunan, dimana ketika hancur berubah menjadi campuran air dan mineral Tanah.
Tanah penuh dengan kegiatan mikro organisme yang menghasilkan humus serta zat kehidupan, sehingga membuat lapisan tanah menjadi subur dan menghasilkan kehidupan baru di permukaannya.
Apa yang kita ketahui tentang kehidupan di bumi? berapa spesies yang kita ketahui? apa yang kita tahu tentang ikatan yang menghubungkan setiap mahluk hidup dibumi?.
Bumi adalah keajaiban kehidupan yang tetap menjadi misteri.
Pertanyaan dan pernyataan tersebut memberi arti, kehidupan bumi bergantung pada keseimbangan dimana setiap mahluk memiliki perannya sendiri dan muncul karena keberadaan mahluk hidup lain.
Oleh karena itu, kita sebagai mahluk berakal harus selalu hidup selaras dan seimbang dengan alam.
Allah SWT berfirman, demi langit yang mengandung hujan dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan (QS Ath Thaariq:11-12).
Ayat tersebut menegaskan bahwa langit merupakan tempat hujan terjadi, namun proses yang mengawali terjadinya hujan tidak begitu saja.
Tetapi melalui proses yang panjang dari penguapan air laut, awan, yang kemudian menjadi hujan.
Hujan yang terjadi kemudian memberi kehidupan bagi bumi dengan munculnya berbagai tanaman.
Surat Ath Thaariq ayat 11-12 memberi magna, kehidupan di bumi tidak dapat dilakukan begitu saja, tetapi membutuhkan harmonisasi elemen lain untuk terjadi kehidupan.
Hal tersebut juga menegaskan, bahwa bumi membutuhkan keseimbangan untuk dapat terus bertahan.
Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu...(QS Al Baqarah:29) dan ditegaskan Allah SWT dalam firmanya yang berbunyi,...dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan (QS Al Syuuara:183).
Kedua surat di atas memberi magna, manusia sebagai mahluk berakal yang diciptakan oleh Allah SWT diperbolehkan memanfaatkan segala yang ada di bumi dengan tidak berlebih-lebihan agar tidak membuat kerusakan di bumi.
Namun, ketika manusia baru menempati bumi sekitar 200.000 Tahun, manusia telah berhasil mengganggu keseimbangan yang menjadi inti kehidupan.
Hal tersebut bersesuaian dengan firman Allah SWT yang berbunyi, telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia.
Hujan yang terjadi kemudian memberi kehidupan bagi bumi dengan munculnya berbagai tanaman.
Surat Ath Thaariq ayat 11-12 memberi magna, kehidupan di bumi tidak dapat dilakukan begitu saja, tetapi membutuhkan harmonisasi elemen lain untuk terjadi kehidupan.
Hal tersebut juga menegaskan, bahwa bumi membutuhkan keseimbangan untuk dapat terus bertahan.
Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu...(QS Al Baqarah:29) dan ditegaskan Allah SWT dalam firmanya yang berbunyi,...dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan (QS Al Syuuara:183).
Kedua surat di atas memberi magna, manusia sebagai mahluk berakal yang diciptakan oleh Allah SWT diperbolehkan memanfaatkan segala yang ada di bumi dengan tidak berlebih-lebihan agar tidak membuat kerusakan di bumi.
Namun, ketika manusia baru menempati bumi sekitar 200.000 Tahun, manusia telah berhasil mengganggu keseimbangan yang menjadi inti kehidupan.
Hal tersebut bersesuaian dengan firman Allah SWT yang berbunyi, telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia.
Supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar (QS AR Ruum:41).
Surat di atas bermakna, aktifitas manusia yang berorientasi pemanfaatan sumber daya alam baik di bumi dan laut menyebabkan keruskan terhadap keduanya.
Ayat diatas juga menunjukan, walau keseimbangan bumi terganggu, bumi tidak hancur, tetapi sebagian kita yang akan terkena dampaknya.
Kenapa bumi tidak hancur, tetapi sebagian kita yang terkena dampaknya?.
Surat di atas bermakna, aktifitas manusia yang berorientasi pemanfaatan sumber daya alam baik di bumi dan laut menyebabkan keruskan terhadap keduanya.
Ayat diatas juga menunjukan, walau keseimbangan bumi terganggu, bumi tidak hancur, tetapi sebagian kita yang akan terkena dampaknya.
Kenapa bumi tidak hancur, tetapi sebagian kita yang terkena dampaknya?.
Bumi adalah keseimbangan yang dipelihara oleh Allah SWT.
Allah SWT memelihara bumi dengan menjadikan siklus global yang telah bertahan selama 4,54 milyar Tahun dan belum memiliki tanda-tanda kehancuran.
Allah SWT memelihara bumi dengan menjadikan siklus global yang telah bertahan selama 4,54 milyar Tahun dan belum memiliki tanda-tanda kehancuran.
Tetapi sedang dalam proses mencari titik keseimbangan akibat aktivitas manusia, sehingga Allah telah menentukanya kehancuranya.
Tetapi bagaimana dengan manusia?.
Tetapi bagaimana dengan manusia?.
Manusia adalah mahluk yang tidak mudah dalam beradaptasi.
Manusia sangat rentan dengan sedikit perubahan yang terjadi pada lingkungan tempat tinggalnya.
Bahkan ketika manusia berada di suhu dingin atau suhu panas yang exstrem dapat mengganggu sel kehidupanya.
Hal tersebut terbukti beberapa waktu lalu, ketika India di serbu gelombang panas yang mengakibatkan hampir 2000 korban jiwa.
Manusia sangat rentan dengan sedikit perubahan yang terjadi pada lingkungan tempat tinggalnya.
Bahkan ketika manusia berada di suhu dingin atau suhu panas yang exstrem dapat mengganggu sel kehidupanya.
Hal tersebut terbukti beberapa waktu lalu, ketika India di serbu gelombang panas yang mengakibatkan hampir 2000 korban jiwa.
Lalu bagaimana nasib anak cucu kita, jika kita tidak menyadari kesalahan yang kita lakukan?.
Kesalahan yang akan membuat lingkungan hidup kita menjadi tidak layak untuk kita tinggali dan kita huni.
Kesalahan yang akan membuat lingkungan hidup kita menjadi tidak layak untuk kita tinggali dan kita huni.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman dalam surat Aruum Ayat 41 tersebut, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.
Hal tersebut merupakan bentuk peringatan bagi kita untuk segera memperbaiki sikap kita terhadap bumi dan lingkungan alam kita.
Manusia telah mengekploitasi alam secara habis-habisan dan menimbulkan luka menganga di daratan dan lautan. \
Hal tersebut merupakan bentuk peringatan bagi kita untuk segera memperbaiki sikap kita terhadap bumi dan lingkungan alam kita.
Manusia telah mengekploitasi alam secara habis-habisan dan menimbulkan luka menganga di daratan dan lautan. \
Terlebih ketika manusia berhasil menemukan tenaga fosil.
Cepat dan cepat keruskan bumi semakin tampak, akibat dari penggunaan energi yang tidak terkontrol.
Cepat dan cepat keruskan bumi semakin tampak, akibat dari penggunaan energi yang tidak terkontrol.
Atmosfer bumi yang telah bersih dari karbondioksida kembali tercemar.
Hal tersebut dikarenakan pemakaian energi fosil secara besar-besaran. Mulai dari kegiatan industri skala mikro hingga makro dan alat transportasi.
Atmosfer bumi tidak hanya tercemar oleh karbondioksida namun gas-gas yang merusak sifat atmosfer, seperti CFC dan metana.
Hal tersebut dikarenakan pemakaian energi fosil secara besar-besaran. Mulai dari kegiatan industri skala mikro hingga makro dan alat transportasi.
Atmosfer bumi tidak hanya tercemar oleh karbondioksida namun gas-gas yang merusak sifat atmosfer, seperti CFC dan metana.
Kondisi tersebut diperparah dengan perusakan dan pembakaran hutan, sehingga merusak fungsi hutan sebagai penyerap karbon dan penerus kehidupan.
Jika atmosfer bumi terganggu maka fungsi langit sebagai tempat hujan juga terganggu dan tanah sebagai tempat tumbuhnya pepohonan akan terganggu sehingga mengakibatkan kwalitas air menurun.
Tiga elemen tersebut adalah kunci keseimbangan bumi.
Lalu bagaimana kita mencegah bencana tersebut?.
Jika atmosfer bumi terganggu maka fungsi langit sebagai tempat hujan juga terganggu dan tanah sebagai tempat tumbuhnya pepohonan akan terganggu sehingga mengakibatkan kwalitas air menurun.
Tiga elemen tersebut adalah kunci keseimbangan bumi.
Lalu bagaimana kita mencegah bencana tersebut?.
Apa hal yang harus dilakukan untuk meneruskan nafas kehidupan bagi anak cucu kita?.
Beberapa tahun terakhir dunia merespon isu kerusakan lingkungan dengan menggelar beberapa pertemuan yang membahas tentang masalah lingkungan.
Poin-poin tersebut mengacu pada perubahan teknologi fosil menjadi teknologi baru terbarukan atau teknologi ramah lingkungan.
Beberapa tahun terakhir dunia merespon isu kerusakan lingkungan dengan menggelar beberapa pertemuan yang membahas tentang masalah lingkungan.
Poin-poin tersebut mengacu pada perubahan teknologi fosil menjadi teknologi baru terbarukan atau teknologi ramah lingkungan.
Kegiatan pelestarian lingkungan dapat dilakukan oleh tiga elemen, yaitu pemerintah, swasta atau industri, dan lingkungan pendidikan/masyarakat.
Kegiatan pemerintah meliputi empat langkah utama. Pertama, mengubah orientasi peggunaan energi fosil dalam pemanfaatan energi menjadi energi baru terbarukan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan kondisi geografis Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, seperti tenaga matahari, panas bumi, angin, air, dan kelautan.
Energi baru terbarukan tersebut dapat mengganti energi konvensional atau fosil sehingga dapat mengurangi kerusakan lingkungan.
Kedua, membuat regulasi tentang pemanfaatan hutan dan kekayaan hayati. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan upaya pengurangan emisi karbon dan gas yang ada di atmosfer.
Regulasi juga mencegah penebangan hutan secara liar dan memberi ruang dalam kegiatan penghijauan atau reboisasi di hutan yang telah rusak, sehingga dapat memperbaiki kualitas lingkungan.
Ketiga, manejemen transportasi. Hal tersebut dilakukan karena transportasi merupakan penghasil emisi karbon yang paling potensial, sehingga perlu ditekan dengan pengadaan alat transportasi masal yang aman, nyaman, dan ekonomis.
Transportasi masal diharapkan dapat menekan penggunaan mobil pribadi dan pemakaian kendaraan bermotor, sehingga dapat mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang bersih.
Keempat, menejemen sampah. Sampah merupakan sumber gas metana yang berpotensi merusak atmosfer bumi, sehingga menejemen sampah perlu dilakukan.
Manejemen sampah dapat dilakukan pemerintah dengan memanfaatkan sampah menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.
Menejemen sampah juga dapat dimulai sejak hulu, yaitu dengan memilah sampah serta guna ulang sampah sehingga menekan jumlah sampah yang dibuang ke TPA.
Kegiatan swasta atau industri, dapat dilakukan dengan pemanfaatan secara efisien bahan bakar dan bahan baku ramah lingkungan dengan emisi karbon sedikit.
Kegiatan di dunia pendidikan dapat dilakukan dengan menyosialisasikan isu lingkungan kepada siswa dan praktek langsung dalam menanam pohon sehingga dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan lingkungan yang baik.
Kita sebagai khalifah di muka bumi memiliki tugas untuk menjaga keharmonisan aktifitas kita terhadap alam.
Kegiatan pemerintah meliputi empat langkah utama. Pertama, mengubah orientasi peggunaan energi fosil dalam pemanfaatan energi menjadi energi baru terbarukan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan kondisi geografis Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, seperti tenaga matahari, panas bumi, angin, air, dan kelautan.
Energi baru terbarukan tersebut dapat mengganti energi konvensional atau fosil sehingga dapat mengurangi kerusakan lingkungan.
Kedua, membuat regulasi tentang pemanfaatan hutan dan kekayaan hayati. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan upaya pengurangan emisi karbon dan gas yang ada di atmosfer.
Regulasi juga mencegah penebangan hutan secara liar dan memberi ruang dalam kegiatan penghijauan atau reboisasi di hutan yang telah rusak, sehingga dapat memperbaiki kualitas lingkungan.
Ketiga, manejemen transportasi. Hal tersebut dilakukan karena transportasi merupakan penghasil emisi karbon yang paling potensial, sehingga perlu ditekan dengan pengadaan alat transportasi masal yang aman, nyaman, dan ekonomis.
Transportasi masal diharapkan dapat menekan penggunaan mobil pribadi dan pemakaian kendaraan bermotor, sehingga dapat mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang bersih.
Keempat, menejemen sampah. Sampah merupakan sumber gas metana yang berpotensi merusak atmosfer bumi, sehingga menejemen sampah perlu dilakukan.
Manejemen sampah dapat dilakukan pemerintah dengan memanfaatkan sampah menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.
Menejemen sampah juga dapat dimulai sejak hulu, yaitu dengan memilah sampah serta guna ulang sampah sehingga menekan jumlah sampah yang dibuang ke TPA.
Kegiatan swasta atau industri, dapat dilakukan dengan pemanfaatan secara efisien bahan bakar dan bahan baku ramah lingkungan dengan emisi karbon sedikit.
Kegiatan di dunia pendidikan dapat dilakukan dengan menyosialisasikan isu lingkungan kepada siswa dan praktek langsung dalam menanam pohon sehingga dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan lingkungan yang baik.
Kita sebagai khalifah di muka bumi memiliki tugas untuk menjaga keharmonisan aktifitas kita terhadap alam.
Hal tersebut juga memberikan singal kuat akan nafas kehidupan bagi anak cucu kita, karena memberikan dampak positif bagi kelestarian alam dan keseimbangan bumi.
Atas usaha kita menjaga kelestarian lingkungan di bumi, semoga membuat Allah SWT ridho untuk mengembalikan keramahan bumi bagi kita. Amin Ya Robal Alamin. (Agustian Deny Ardiansyah)
Atas usaha kita menjaga kelestarian lingkungan di bumi, semoga membuat Allah SWT ridho untuk mengembalikan keramahan bumi bagi kita. Amin Ya Robal Alamin. (Agustian Deny Ardiansyah)
6 comments
Mengingatkan materi kuliah
Mantab... Pak guru. Salut aku
Siap, materi kebumian
Siap semangat, terimakasih
Mantap pak. lesatkan berliterasi
Semangat
Terimakasih sudah memberikan masukan dan saran
EmoticonEmoticon