Tungku Api dan Cermin-Cermin Retak

- 04.46
advertise here
Oleh: Dian Chandra (Penyair/Sastrawan Bangka Selatan)
Puisi, Senin 10 April 2023, 21:10 WIB

Ilustrasi Tungku (Sumber: frepik.com)

telah kusimpan tungku api di dalam kelambu
agar kita tak perlu jauh-jauh menanak nasi, merebus telur, dan menjerang air

biar saja kita berumah dalam kelambu
menghangatkan diri dengan tungku yang nyala apinya tak pernah padam

bersama-sama kita akan menghitung luka
yang lalu dukanya kita bagi rata
kepada anak cucu kita

bersama-sama kita menatap jiwa yang lusuh
yang telah hangus dilalap api tungku
hingga tak lagi ada birahi di sana

biar wajah asing menatap sendu
pada cermin-cermin retak di ujung sana
biar, biar kubakar pantulannya
hingga raib perasaan di dalamnya

Toboali, 28 Februari 2022

Bionarasi
Dian Chandra alias Hardianti, M.Hum, penulis buku kumpulan puisi Jalan-jalan di Bangka (2022), novel Sapatha dari Negeri Seberang, dan buku kumpulan cerpen Kepun. Alumnus S-1 dan S-2 program studi Arkeologi, Universitas Indonesia dan tutor di PKBM GEMAR.

Terimakasih sudah memberikan masukan dan saran
EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search

Catatan: