Oleh: Agustian Deny Ardiansyah
Jum'at 24 Maret 2023, 05:37 WIB
Kodok - kodok Berbunyi nyaring, biasa tak terdengar.
Ternyata sunyi dari larutnya malam karena hilangnya kebisingan dan cahaya.
Puji-pujian yang biasa megema ketika akan berbuka juga tak terdengar meriah.
Sayup-sayup dari satu dua masjid sisanya tak terdengar.
Bocah meraba - raba makanan yang akan dimakan saat akan berbuka.
Tarawih apalagi, sebentar terang, dipertengahan gulita.
Di suarau-surau, tadarus tak terdengar.
Mic mati, lampu diganti lilin.
Ibu-ibu mengeluh.
Pejuang zoomer pasrah.
Pedagang berteriak lirih.
Anak-anak berguma, mana sinyal mana sinyal.
Jasa potong rambut, tiba-tiba bekerja tanpa mesin.
Berapa serapan ekonomi yang hilang? tanya kawan.
77 Tahun Indonesia merdeka.
Tapi suasana ramadan di sini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Habis gelap terbitlah gelap
2 Ramadan 1444 H
3 comments
Ya... tanggap dengan peradaban modern.. semua dgn listrik semua dengan digital.. dan suatu saat pasti... "keg-modar" seperti Ukraina saat ini... apakah yang modern menjamin ... apakah yang tradisional kolot dianggap keterbelakangan.. kurang peradaban..?
Sangat menginspirasi, semoga ramadhan tahun ini tidak mengurangi makna, dan berharap kelistrikan pulih kembali
Amin
Terimakasih sudah memberikan masukan dan saran
EmoticonEmoticon